RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Subscribe via Email Address:
 

Untuk Apa Waktumu Engkau Habiskan?

Posted By Pekikz On 21:27 Under
WaktuWaktu, hal agung yang terkadang telah kita lalaikan.

Waktu, hal besar yang terkadang kita kecilkan.

Waktu, hal penting yang terkadang kita lupakan.

Wahai saudaraku, sungguh Alloh subhanahu wa ta’ala dan Rosul sholollohu ‘alaihi wa salam banyak sekali mengingatkan kita akan penting dan bernilainya waktu di sisi hamba-Nya yang beriman.

Ingatkah kita, tatkala Alloh ‘azza wa jalla bersumpah atas nama waktu.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr : 1-3)

Dalam ayat ini Alloh mengingatkan kita bahwa waktu merupakan modal kita untuk mencari keberuntungan dengan amal sholeh.

Sungguh, waktu merupakan ladang amal sholeh bagi orang-orang yang beriman, dan menjadi sumber kerugian bagi orang-orang yang kufur.

Tak ada kenikmatan yang luar biasa bagi seorang yang beriman selain nikmat beramal sholeh di sela-sela kehidupannya. Sehingga tenanglah hatinya di kala tak ada lagi penolong baginya selain Alloh subhanahu wa ta’ala.

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS. Al-Furqon : 62)

Maka ambilah pelajaran dan syukurilah dari segala waktu yang telah Alloh subhanahu wa ta’ala berikan kepada kita.

Akan tetapi, ketahuilah wahai saudaraku seiman. Sesungguhnya waktu pasti berlalu, siang yang terik akan berganti dengan malam yang dingin, dan pasti mereka tak akan kembali.

Maka tak sepatutnyalah, seorang yang beriman kepada Alloh ta’ala dan hari akhir menyia-nyiakan waktunya, dan bergembira dengan terbenamnya sang surya. Karena, sungguh seluruh waktu yang telah kita lalui tak akan pernah kembali.

Indah sekali ucapan Abdulloh bin Mas’ud rodliyallohu ‘anhu, “Tidaklah aku menyesal atas suatu seperti penyesalanku terhadap matahari yang telah tenggelam pada hari ini, usiaku berkurang akan tetapi amalanku tak bertambah.” (Aina Nahnu min Haaulaa: 2/11, Abdul Malik al-Qosim)

Serta hendaknya kita renungkan apa yang telah dikatakan oleh Imam Hasan al-Bashri rohimahulloh, “Tidaklah berlalu sebuah hari bagi anak Adam kecuali hari itu akan berkata padanya: ‘Hai anak Adam, ak adalah harimu yang baru, apa yang telah engkau kerjakan untukku akan menadi saksi. Apabila aku telah pergi,aku tak akan kembali lai kerjakanlah sesukamu dengan segera dan engkau akan menjumpainya di hadapanmu, dan akhirkanlah sesukamu maka dia tidak akan kembali kepadamu.” (Aina Nahnu min Haaulaa: 2/16, Abdul Malik al-Qosim)

Dan sesunggunya orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengisi hari-harinya dengan amal kebaikan, memanfaatkan sisa hidupnya dengan perkara yang bermanfaat, untuk bekalnya menuju ke kampung abadi.

Post a Comment